











Galeri foto anak bangsa kita
Mereka harus dilindungi dan diselamatkan dari ancaman bahaya narkoba. Kelak negeri ini ada di tangan mereka
Lembaga Kerjasama Peduli Indonesia ( LKPI ) sangat peduli dengan keselamatan anak bangsa yang berjumlah tidak kurang dari 45 juta jiwa. Mereka duduk di bangku pendidikan Sekolah Dasar, SMP, SMA(U) Akademi dan Perguruan Tinggi, dan sebagian di Pesantren.
Mereka yang berusia 8-24 tahun sangat rentan terhadap ajakan, pengaruh atau paksaan dari kawan, kelompok dan lingungannya, sehingga mereka sejak dini harus dibekali pengetahuan tentang narkoba dan bahayanya bila disalahgunakan. Mereka harus menerima pengetahuan itu dari berbagai sumber, antara lain dari orang tua / keluarga, sahabat, lingkungan tempat tinggal, sekolah, madrasah, pesantren, kampus, organisasi dan sebagainya.
Kelemahan yang dialami sampai saat ini adalah sangat minimnya materi penyuluhan, sehingga para pihak yang punya kepedulian terhadap bahaya narkoba, kurang memahami materi, pengetahuan ataupun keterampilan yang diperlukan guna memberikan penerangan atau penyuluhan tentang narkoba dan berbagai aspeknya.
Menyadari kelemahan di atas Tim LKPI sejak tahun 2003 telah banyak melakukan observasi dan analisa tentang perlunya sosialisai bahaya narkoba secara nasional, terencana dan berkelanjutan, sehingga untuk jangka panjang hasilnya akan dapat diliha secara bertahap. Usaha ini tidak berarti mengecilkan arti sosialisasi door to door atau individual. Cara ini tetap efektif
untuk jumlah peserta tertentu.
Mengingat demikian meluasnya peredaran narkotika dari mulai tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, merata tiap daerah pedesaan dan perkotaan, tersedianya bermacam jenis narkoba dengan harga murah, dan mudah mendapatkannya, menjadi pendorong perlunya sosialisasi masal untuk melindungi dan menyelamatkan anak bangsa yang kelak akan menentukan nasib bangsa di kemudian hari.
Sosialisasi secara nasional dan massal ini tentu saja memerlukan kerja keras dan biaya sangat besar. Kita bukan bangsa penakut sebelum melakukan, bahkan kita bangsa yang kreatif. Yakinlah kita bisa melakukannya asal kemauan kita kuat dan kompak. Ada pepatah yang sudah
dikenal umum : " Ada kemauan, pasti ada jalan. There is a will, there is a way ".
Mereka yang berusia 8-24 tahun sangat rentan terhadap ajakan, pengaruh atau paksaan dari kawan, kelompok dan lingungannya, sehingga mereka sejak dini harus dibekali pengetahuan tentang narkoba dan bahayanya bila disalahgunakan. Mereka harus menerima pengetahuan itu dari berbagai sumber, antara lain dari orang tua / keluarga, sahabat, lingkungan tempat tinggal, sekolah, madrasah, pesantren, kampus, organisasi dan sebagainya.
Kelemahan yang dialami sampai saat ini adalah sangat minimnya materi penyuluhan, sehingga para pihak yang punya kepedulian terhadap bahaya narkoba, kurang memahami materi, pengetahuan ataupun keterampilan yang diperlukan guna memberikan penerangan atau penyuluhan tentang narkoba dan berbagai aspeknya.
Menyadari kelemahan di atas Tim LKPI sejak tahun 2003 telah banyak melakukan observasi dan analisa tentang perlunya sosialisai bahaya narkoba secara nasional, terencana dan berkelanjutan, sehingga untuk jangka panjang hasilnya akan dapat diliha secara bertahap. Usaha ini tidak berarti mengecilkan arti sosialisasi door to door atau individual. Cara ini tetap efektif
untuk jumlah peserta tertentu.
Mengingat demikian meluasnya peredaran narkotika dari mulai tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, merata tiap daerah pedesaan dan perkotaan, tersedianya bermacam jenis narkoba dengan harga murah, dan mudah mendapatkannya, menjadi pendorong perlunya sosialisasi masal untuk melindungi dan menyelamatkan anak bangsa yang kelak akan menentukan nasib bangsa di kemudian hari.
Sosialisasi secara nasional dan massal ini tentu saja memerlukan kerja keras dan biaya sangat besar. Kita bukan bangsa penakut sebelum melakukan, bahkan kita bangsa yang kreatif. Yakinlah kita bisa melakukannya asal kemauan kita kuat dan kompak. Ada pepatah yang sudah
dikenal umum : " Ada kemauan, pasti ada jalan. There is a will, there is a way ".
No comments:
Post a Comment