CEGAH NARKOBA & HIV/AIDS

PREVENTING DRUGS ABUSE & HIV/AIDS
By : LKPI Foundation

Selamatkan 45 juta Anak Bangsa Dari Penyalahgunaan NARKOBA dan HIV/AIDS

S
ebuah bangsa akan hancur, jika generasi mudanya rusak. Generasi muda akan rusak, jika kita tidak mampu melakukan pengasuhan dan bimbingan dalam aspek spritual, nilai dan prilaku keagamaan yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu kita berkewajiban untuk memberikan perlindungan dan menyelamatkan mereka dari hal-hal yang buruk antara lain dari bahaya penyalahgunaan narkoba.


Sejak dini generasi muda harus diberi pengetahuan tentang bahaya narkoba, sehingga mereka memiliki kemampuan menolak apabila diajak atau ditawari narkoba.

Negeri kita Indonesia pada saat ini memiliki tidak kurang dari 45 juta anak bangsa yang duduk di bangku pendidikan mulai Sekolah Dasar, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Kelak
negeri ini akan berada di tangan mereka. SAVE YOUTH sebelum terlambat.

Saturday

JABAR PERANGI HIV


Dede Yusuf Ajak Warga Jabar Perangi HIV / AIDS
Sabtu, 31 Januari 2009
TB. Ardi Januar

JAKARTA - Pemerintah perlu berkonsentrasi menangani masalah narkoba untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS. Pasalnya, jarum suntik narkoba menjadi sumber utama penyebaran HIV/AIDS, seperti yang terjadi di Provinsi Jawa Barat saat ini.

"Dengan mengatasi sumbernya itu, laju epidemi HIV/AIDS bisa dihentikan. Kita upayakan agar narkoba itu tidak mudah beredar. Selain itu, pengguna narkoba juga diusahakan dapat mengikuti program pemulihan dari ketergantungan," ungkap Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf, dalam rilis yang diterima okezone, Sabtu (13/12/2008).

Selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jabar, Dede juga mengatakan saat ini tidak ada satupun provinsi di Indonesia yang bebas dari HIV dan narkoba. Bahkan, kata dia, laju penyebaran HIV di Indonesia merupakan salah satu yang tercepat di dunia.

"Jawa Barat menjadi salah satu provinsi prioritas penanggulangan HIV/AIDS di tingkat nasional. Kenyataan ini hendaknya mendorong kita lebih bersungguh-sungguh dalam menanggulangi, HIV dan narkoba di Jawa Barat," ucapnya.

Hingga September 2008, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat secara kumulatif terdapat 4.051 kasus HIV/AIDS (1.726 HIV positif dan 2.325 AIDS). Saat ini, sekitar 67 % kasus HIV/AIDS disebabkan penggunaan jarum suntik tidak steril di kalangan pengguna narkoba suntik. (teb)

Source : okezone


HIV /AIDS Serang Ibu dan Anak



HIV/AIDS SERANG IBU DAN ANAK

Sabtu, 31 Januari 2009 - 23:05 wib

SURABAYA - Virus HIV/AIDS di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, ditengarai telah merambah hingga kelompok resiko tidak langsung (RSTL) seperti ibu rumah tangga dan anak-anak.

Program manajer Yayasan Media Surabaya Ian Sujianto memastikan, fenomena itu menyebabkan beberapa wanita yang suaminya bekerja di sektor pelabuhan, menderita infeksi menular seksual (IMS). Hal itu ditandai dengan munculnya bintik merah dan nanah pada sekitar kemaluan.

"Beberapa kelompok dampingan kami saat ini berlatar belakang ibu rumah tangga. Kuat dugaan mereka tertular dari suami yang sebagai pelayar karena dia juga mengalami IMS," ujar Ian Sujianto tanpa menyebut identitas spesifik penderita yang dimaksud.

Menurut data Yayasan Media jumlah pengidap memang belum banyak. Tapi, mereka adalah kelompok penderita tidak langsung (RSTL), dia berani memastikan ancaman HIV/AIDS di kawasan pelabuhan sudah masuk kategori bahaya serius. "Kasus di pelabuhan Gresik lebih parah lagi. Di sana penularan HIV/AIDS sudah mengenai suami-istri dan anak sekaligus," ungkapnya.

Ian meyakini, kasus di pelabuhan tak lebih baik. "Bisa jadi lebih parah. Karena disini adalah pelabuhan besar dengan akses dan aktivitas transaksi seksual lebih tinggi," tegasnya.

"Masalahnya yang berhasil kami jangkau baru sebagian saja. Tingginya mobilitas kelompok resiko tinggi serta terbatasnya waktu operasional klinik sering menjadi kendala," pungkasnya.

Seorang staf senior Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Perak mengatakan satu-satunya cara mencegah epidemic HIV/AIDS di pelabuhan adalah dengan memperluas distribusi kondom di kalangan kelompok high risk man (HRM) pelabuhan. (Destyan Soejarwoko/Sindo/teb)
Share
Berita Terkait: HIV/Aids

* Adpel Tanjung Perak Disentil Soal HIV/AIDS
* Empat Balita di Sukabumi Positif HIV
* Dede Yusuf Ajak Warga Jabar perangi HIV/AIDS
* 2.800 Warga Kota Surabaya Berstatus ODHA
* 200 Sopir Angkutan di Tasikmalaya Dites HIV/AIDS
* Klinik Penjual Heroin Akan Dibangun di Tangerang
* Mobil Klinik di Tanjung Perak Surabaya Terbatas

Source :okezone

Friday

Pabrik Sabu Di Palm Mutiara

Foto: Detiknet

Tersangka Sabu Belajar di Internet

Jumat, 30 Januari 2009 15:19 WIB

JAKARTA--MI: Para tersangka kasus pabrik sabu di perumahan Palem Mutiara Blok A3 No 18, Jakarta Barat, belajar membuat barang terlarang ini dari internet.

Direktur Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri Brigjen Harry Montolalu di Jakarta, Jumat, mengatakan, salah satu dari tiga tersangka mengaku mendapatkan pengetahuan soal shabu lewat salah satu laman intenet. "Selain dari internet, salah satu tersangka pernah kuliah di jurusan farmasi," katanya.

Dari data di internet dan pengetahuan soal farmasi itulah, salah seorang tersangka mencoba meracik sabu di rumah nomor 102 yang lokasinya tidak jauh dari pabrik sabu. "Mereka beberapa kali mencoba membuat sabu dan setelah berhasil baru memproduksi. Karena itulah, kualitas shabu yang dihasilkan cukup bagus."

Ia menegaskan, tersangka kasus ini masih tiga yakni Sg, Ws dan Eh sedangkan tiga orang lain yang ditangkap masih sebagai saksi. "Saksi tiga orang ini masih diperiksa polisi," katanya.

Untuk menyembunyikan pabrik ilegal ini, pengelola pabrik sabu membuka usaha warnet. (Ant/OL-06)

Tuesday

Rokok / Nicotine




Siswono Menolak Fatwa Haram Merokok
By : Lola Harmanurjeni, 09.01.20

AKARTA--MI: Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (DPO) Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Siswono Yudo Husodo menolak rencana Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang akan mengeluarkan fatwa haram merokok.

Penolakan itu disampaikan dalam diskusi Menyikapi Kontroversi Tembakau dan Industri Ikutannya (Rokok) secara Obyektif yang digelar DPP Pemuda Tani Indonesia di Jakarta Design Center, Selasa (20/1).

''Saya dulu perokok berat. Tapi, sekarang berhenti merokok. Merokok memang tidak baik bagi kesehatan. Saya setuju pengendalian rokok, tapi tidak setuju bila MUI memfatwakan haram,'' kata Siswono.

Round Table Discussion Empat Jam Bersama Pemuda Tani Indonesia itu menghadirkan Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) Ismanu Soemiran, Seksi Cukai Tembakau II Bagian Kebijakan Bidang Cukai Hasil Tembakau Direktur Jenderal Bea dan Cukai Departemen Keuangan, dan Pengasuh Pondok Pesantren Ciwaringin Cirebon, Jawa Barat, KH Maksum.

Di Indonesia, kata Siswono, terdapat 6,1 juta orang yang terlibat langsung dalam industri tembakau. Jika dijumlahkan dengan tenaga kerja yang tidak terlibat langsung, jumlahnya bisa mencapai 30,5 juta orang. "Masa mau mendosakan para pekerja ini?,'' ujarnya.

Siswono menyatakan dengan bekerja, manusia berarti sedang memuliakan dirinya. Jadi MUI jangan sampai mengeluarkan keputusan yang menghilangkan lapangan kerja bagi orang-orang yang ingin memuliakan dirinya.

Selain itu, Siswono mengatakan bahwa konsumen rokok di dunia mencapai 1,5 miliar orang. "Di Indonesia sendiri, konsumen rokok lebih dari 15 juta orang. Masa orang-orang ini mau didosakan. Justru yang berbuat dosa ialah orang-orang yang mendosakan orang-orang ini,'' kata mantan menteri di era Orde Baru ini yang disambut tawa hadirin.

Pengasuh Pondok Pesantren Ciwaringin, Cirebon K.H. Maksum memastikan bahwa MUI tidak akan gegabah dengan mengeluarkan keputusan haram bagi rokok. Sebab sampai saat ini belum ditemukan dalilnya didalam Al-Qur'an maupun Al-Hadist.

"Hukum merokok itu bermacam-macam. Tergantung kondisi dan keadaannya. Bisa saja merokok itu hukumnya wajib jika seorang guru tidak bisa mengajar akibat pusing karena belum merokok," terangnya.

Diskusi berlangsung 'panas' karena bertemunya dua kepentingan yang berbeda, yakni kelompok anti-merokok (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan pro-merokok (petani tembakau dan industri tembakau).

Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak MUI mengeluarkan fatwa haram merokok, karena anak-anak telah menjadi korban merebaknya budaya merokok. (X-4)





Info Makanan Tidak Sehat



Minum Kafein Picu Halusinasi
From Republika /Kesehatan/ 09.01.21

Para penggemar berat kopi, terutama bagi yang terlalu banyak menenggak minuman berkafein ini sebaiknya berwaspada. Menurut penelitian, mereka yang terlalu banyak minum kopi--lebih dari tujuh cangkir kopi instant sehari--terkena resiko halusinasi tiga kali lebih besar ketimbang yang mengonsumsi satu cangkir sehari.

Sebuah tim peneliti dari Universitas Durhanm Inggris menanyai 200 pelajar tentang jumlah kafein yang mereka konsumsi, demikian seperti yang dilansir oleh Jurnal Personality dan Individual Differences.

Hanya saja para akademisi mengatakan penemuan itu belum membuktikan adanya keterkaitan langsung. Lagi pula tida setiap orang yang mengaku mendengar suara, atau melihat visi, adalah orang dengan gangguan mental.

"Ini adalah satu langkah maju menemukan banyak faktor yang dikaitkan dengan halusinasi," ujar mahasiswa doktoral psikologi Simon Jones yang memimpin penelitian tersebut dari dana Dewan Riset Ekonomi dan Sosial dan Dewan Riset Kedokteran Inggris.

Ia mengatakan pada riset sebelumnya, ia menyatakan ada beberapa faktor yang terkait halusinasi salah satunya trauma masa kecil. Saat dalam kondisi stress, tubuh melepaskan hormon bernama kortisol. Hormon ini diproduksi semakin banyak setelah mengonsumsi kafein.

Ekstra kortisol dalam tubuh inilah yang memerpercepat terjadinya halusinasi. Alasan itulah yang mendorong Jones dan kawan-kawan melakukan penilitian keterkaitan kafein dan mood. Selain kopi, ada beberapa sumber lain seperti teh, coklat, pil tertentu dan minuman berenergi mengandung kafein.

Setelah menanyai para mahasiswa terhadap kebiasaan konsumsi kafein, tim riset mulai mempelajari sensitivitas tiap individu terkait pengalaman halusinasi dan tingkat stress yang dihadapi masing-masing responden.

Beberepa pengalaman yang dilaporkan antara lain, respondeng melihat hal-hal yang tidak tampak oleh orang lain, mendengar suara, dan merasakan kehadiran orang yang telah meninggal.

Bagaimanapun, Jones menekankan, kajian lebih dalam harus dilakukan lagi untuk memastikan keterkaitan. "Orang stress bisa jadi minum lebih banyak kafein," ujarnya

"Bahkan, bila kafein mempengaruhi halusinasi dalam hal-hal tertentu, kontribusinya akan kecil bila dibanding faktor lain dalam hidup orang tersebut," imbuh Jones.

Dr Euan Paul, salah satu anggota tim peneliti dari British Coffee Association, menekankan jika penelitian tersebut hanya difokuskan kepada orang-orang dengan konsumsi kafein tinggi. Ia juga mengatakan jika penilitian tidak mencatat detail tentang substansi lain yang mungkin menyebabkan efek halusinasi.

"Ada banyak sumber literatur dari penelitian tentang aspek kopi, kafein, dan debat kesehatan yang telah diterbitkan, dan semua kesimpulan dengan jelas menyatakan jumlah konsumsi kafein aman ialah 400-500 miligram perhari. Itu adalah kadar aman bagi setiap orang dan bahkan memiliki khasiat dalam kesehatan," ujar Paul panjang lebar.

Penelitian tentang kopi dan kafein memang bukan sekali ini, Kini tengah diadakan penelitian lain yang mengkaji pengaruh konsumsi tinggi kafein terhadap keguguran, dan melahirkan bayi dengan bobot kurang di kalangan wanita hamil

Sementara riset lain menyatakan, kafein dapat membantu mencegah kanker kulit, mengurangi kerusakan sistem syaraf terkait penyakit multiple sklerosis, dan juga menjadi pemicu diabetes./bbc/it

Dunia Sambut Obama Dengan Gembira

By Republika Newsroom
Rabu, 21 Januari 2009

PARIS--Dunia pada Selasa menyambut era Barack Obama tapi para pemimpinnya yang presiden baru AS itu akan hadapi juga memperingatkan dia mengenai kesulitan-kesulitan di depan.

Jutaan orang mengikuti pelantikan itu di sekeliling dunia dan menekankan unjuk kepercayaan besar-besaran, dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengatakan: "Kami ingin sekali bekerja dengannya supaya bersamanya kita dapat mengubah dunia".

PM Inggris Gordon Brown memuji pelantikan Obama sebagai "babak baru dalam sejarah Amerika dan sejarah dunia".
Obama adalah "seorang dengan visi besar", kata Brown. "Ia tidak hanya presiden Amerika keturunan Afrika pertama tapi ia berangkat dengan keputusan untuk memecahkan masalah dunia."

PM Jepang Taro Aso juga berjanji untuk bekerja dengan Obama untuk mendorong "perdamaian dan kemakmuran di kawasan Asia-Pasifik dan dunia". Pesta menyambut pelantikan Obama telah diadakan di ibukota dari London hingga Sydney dan ribuan orang menari di desa Kenya tempat ayah Obama dilahirkan.

Namun beberapa pemimpin berusaha untuk mengurangi harapan tinggi dunia itu. Kanselir Jerman Angela Merkel ingin Obama sangat beruntung tapi memberi yang terakhir dalam serangkaian peringatan pada presiden baru AS itu -- kali ini mengenai pengiriman tentara ke Afghanistan dan hubungan dengan Iran.

Ia mengatakan Obama tak akan mempengaruhi Jerman untuk menambah lagi pada 4.500 tentaranya yang telah bertugas di Afghanistan. "Kami mengambil keputusan kami berdasar pada kemampuan kami, ketrampilan kami -- tidak pada siapa presidennya," katanya.

Merkel, yang telah mengirim selebaran mengenai bantuan AS ke industri mobilnya pada saat kekacauan keuangan, mengatakan ia mengerti rencana Obama untuk mengusahakan pembicaraan langsung dengan Iran -- yang banyak negara itu tuduh sedang mengusahakan senjata nuklir -- tapi ia merasa skeptis bahwa itu akan berlaku.

Obama mewarisi ekonomi negerinya dalam krisis, perang di Afghanistan dan Irak dan konflik di Timur Tengah tempat AS memiliki peran penting, meskipun kedudukannya di dunia dianggap lebih rendah ketimbang waktu kapanpun selama beberapa dasawarsa. Paus Benedictus XVI mengirim pesan pada Obama memintanya "untuk meningkatkan pengertian, kerjasama dan perdamaian" di antara bangsa-bangsa.

Di Gaza, tempat gencatan senjata baru saja diadakan setelah tiga pekan perang Israel-Hamas yang merenggut jiwa lebih dari 1.300 warga Palestina. Ibu janda dari enam anak Leila Khalil mengatakan: "Obama tidak akan membawa suami saya kembali hidup. "Ia telah syahid dan meninggalkan saya dengan enam anak untuk saya beri makan sendiri. Dan Obama tidak akan memperbaiki rumah kami yang rusak akibat serangan itu," katanya.

Di sisi lainnya dari Timur Tengah yang terbagi, pemimpin oposisi Israel Benyamin Netanyahu mengatakan ia mendapat kesan bahwa "Barack Obama telah mengerti keadaan sulit kami dengan sangat baik, dan juga kekejaman musuh yang kami hadapi."

Menlu Prancis Bernard Kouchner mengatakan ia "telah membagi kebanggaan dan emosi seluruh dunia" untuk Obama.
Namun ia menambahkan: "Saya pikir kita tidak akan mengharapkan dia akan memecahkan dengan segera semua masalah Amerika, maupun masalah kita. Barack Obama tidak memiliki tongkat sulap. "Ia akan memiliki tugas sangat besar, meskipun manfaatnya sangat besar."

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin juga menetralkan optimisme itu. "Saya yakin sekali bahwa kekecewaan terbesar adalah tak terpenuhinya harapan besar," katanya dalam kunjungan ke Berlin pada akhir pekan ketika ia ditanya mengenai Obama.

China mengatakan Obama akan mendorong hubungan militer yang lebih kuat antara kedua negara. Juru bicara kementerian pertahanan Kolonel Hu Changming mengatakan ada "kesulitan" dalam hubungan militer dengan adidaya dunia itu. "Dalam periode baru ini kami mengharapkan bahwa China dan AS dapat melakukan upaya bersama untuk menciptakan kondisi yang baik serta meningkatkan hubungah militer-dengan-militer," kata Hu pada wartawan di Beijing.

Jajak pendapat internasional, bagaianapun, menunjukkan dukungan publik besar-besaran pada presiden dari partai Demokrat itu. Jajak pendapat BBC World Service pada sejumlah orang di 17 negara mendapati bahwa sebagian besar - rata-rata dua pertiga -- yakin Obama akan meningkatkan hubungan antara AS dan bagian dunia lainnya.

Rakyat Ghana adalah yang paling positif, dengan 87 persen, diikuti oleh Italia (79 persen), Jerman dan Spanyol (masing-masing 78 persen), dan Perancis (76), ddikuti oleh Meksiko dan Nigeria (masing-masing 74 persen).

Beberapa kata yang membesarkan hati diberikan pada Presiden George W. Bush ketika ia meninggalkan jabatannya, warisannya yang dirusak oleh perang Irak. Times di Afrika Selatan mengatakan dalam satu komentar: "Dunia akan mengatakan selamat berpisah pada orang yang telah dilukiskan sebagai salah satu presiden terburuk Amerika".Antara,AFP/yto












BERITA NARKOBA


Print Kirim Ke Teman
Rabu, 21 Januari 2009 01:18 WIB

Penanam Ganja Divonis Dua Tahun Penjara

BANDUNG--MI: Deny Hendarsah, 34, terdakwa kepemilikan tanaman ganja divonis hukuman dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Bandung yang dipimpin hakim ketua I Made Sukadan SH, Selasa (20/1).

Vonis tersebut lebih ringan enam bulan dari tuntutan jaksa Urry Anggraeni yang sebelumnya menuntut terdakwa dua 30 bulan penjara.

Menurut hakim, perbuatan terdakwa terbukti telah melanggar ppasal 78 ayat 1 huruf a perihal kepemilikan tanaman ganja seberat 5,72 gram untuk dikonsumsi secara pribadi.

Hakim Sukadan mengatakan bahwa hal yang memberatkan terdakwa yaitu tidak mendukung program pemerintah dalam hal pemberantasan narkoba. Sedangkan hal yang meringankan terdakwa menyesali perbuatannya, sopan selama persidangan, dan belum pernah dihukum.

Terdakwa maupun jaksa menerima keputusan tersebut. Terdakwa yang bekerja serabutan itu adalah warga Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. (Ant/OL-01)

Monday

150 Tokoh Aceh Cegah Narkoba

Tokoh Aceh Cegah Narkoba

BANDA ACEH-Sebanyak 150 tokoh agama Islam se- Aceh, Minggu (21/12) kemarin, mengikuti sosialisasi pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba. Para tokoh agama yang mengikuti sosialiasi selama dau hari itu terdiri dari ulama dayah/ pesantren, pengurus Majelis Pertimbangan Ulama (MPU), Majelis Adat Aceh (MAA), dan Majelis Pendidikan Daerah (MPD).

Ketua panitia pelaksana, Saidan Nafi, mengatakan, tujuan dari sosialisasi tersebut adalah agar para peserta tahu permasalahan-permasalahan di bidang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Kita ingin menyamakan visi dan misi dalam rangka mencegah, memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap nakoba dikalangan ulama, terutama di wilayah kerja masing-masing," kata Saidan yang juga Sekretaris Badan Narkotika Provinsi (BNP) Aceh.

Ketua BNP Aceh, Muhamaad Nazar dalam sambutannya yang dibacakan Ketua Kalakhar BNP Aceh, Kombes Pol H Moch Tachya Hidayat, mengatakan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba telah merambah jauh melintas semua lini, sehingga mengkuatirkan dan perlu segera ditangani. "Minimal kita dapat menyelamatkan generasi yang akan datang dari pengaruh dan bahaya narkoba," ujarnya.

Para ulama diharapakan nantinya dapat memberikan petuah kepada warga yang terlanjur memakai narkoba, petuah-petuah itu berisikan katakana tidak kepada narkoba, karena hal itu dapat merusak seluruh sendi-sendi darah, saraf dan mematikan semua rasa.

Menurut Tachya, menciptakan lingkungan masyarakat bebas dan bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba menjadi penting. Karena itu, peran dan dukungan ulama dan elemen masyarakta lainya sangat menentukan. (mar)


Sunday

Drug trafficking in the Golden Triangle


6 January 2009 - UNODC has just published the second volume of "De Narcoticis"; a series of photojournalism books depicting the lives of real people involved in - or touched by - the trade in illicit drugs.

This second volume takes as its canvas the area which has come to be known as the Golden Triangle; the part of South East Asia encompassing Thailand, Laos and Myanmar. The first volume focused on Colombia. UNODC has been active here for many years, with much success. The area now produces only 5 per cent of the world's opiates (down from over 70 per cent some 30 years ago) and UNODC has been influential in bringing local governments together in a common fight against the drug trade.

The book is produced by award-winning photographer, journalist and UNODC goodwill ambassador, Alessandro Scotti. Scotti says that the "de Narcoticis" project "gives a face to the protagonists of this world. It's an underworld which has been examined closely enough to give us plenty of figures and statistics, but which is less known for its personal stories".

The stories in the book are varied: it does not judge any of the characters involved, and there are many. They range from enforcement officers to traffickers, plantation workers to addicts in treatment centres; people united only by the fact that they all occupy some small part of the long drug trafficking chain.

These small links in the chain are a theme to which Scotti returns regularly. "The people involved in trafficking have only a very partial perception of the overall phenomenon, and yet their lives are powerfully affected by it. They are simple people with a limited perception of the impact of their actions. Most are in any case tied to the 'job' for their very survival; desperate people with otherwise limited life chances or opportunities."

Scotti says this is why he believes UNODC's work beyond enforcement is so important. "UNODC offers a holistic approach including development strategies which allow alternative businesses to grow and become sustainable. A stronger economic and social framework leads to a different balance."

The book is designed to do more than tell stories through photography, though: it elicits a powerful response in the reader. As UNODC Executive Director Antonio Maria Costa says, it "challenges us to respond".

Saturday

Narkoba dan Selingkuh

By : Veronica Colondam
CEO YCAB


Menurut para ahli, jika dilihat dari kajian biologi ada kemiripan aktivitas otak pada saat seseorang mengalami high akibat jatuh cinta maupun karena menggunakan zat (narkoba) tertentu. Hal ini tentu cukup mengagetkan, bukan?

Penulis buku The Female Brain, Dr. Louann Brizendine yang juga seorang neuropsychologist lulusan dari serentetan institusi pendidikan bergengsi University of California Berkeley, Yale, dan Harvard, mengatakan bahwa pada kedua kondisi ini proses kimia pada saraf otak dan hormon aktif yang bermain pada kedua peristiwa ini sama, yaitu: dopamine, oxytocin, estrogen dan testosteron. Dopamine adalah hormon yang dikeluarkan otak dan membawa sensasi rasa menyenangkan tertentu di saat mendapatkan stimuli cinta atau narkoba. Intensitasnya mungkin berbeda, tapi rangsangan sensasi tersebut membawa efek high yang sama. Ini terjadi karena rangkaian saraf otak yang diaktivasi pada saat jatuh cinta itu sama dengan perasaan pecandu ketika 'nagih'.

Ketika seseorang jatuh cinta atau ketagihan narkoba, bagian otak yang berperan sebagai pusat pengendali bahaya - fear alert system - amygdala, pusat berpikir kritis dan pengambil keputusan - anterior cingulated cortex seakan 'dinonaktifkan' ketika proses kimia otak dibanjiri oleh dopamine dan oxytocin.

Hal ini pulalah yang menurut Dr. Brizendine dapat menjelaskan mengapa relaps atau kembali nyandu cinta atau narkoba. Hal ini terjadi terus-menerus sebagai akibat adanya ketidaksinkronan antara kesadaran/keinginan (untuk berubah) dengan perbuatan yang terus mengulang halhal dengan tidak terkendali dan tidak logis.

Dari segi perilaku, sekilas tampak pula beberapa kesamaan antara perilaku kecanduan narkoba dan perselingkuhan. Coba-coba, memenuhi rasa ingin tahu dan ingin membuktikan sesuatu, sama-sama menjadi alasan dalam kedua perilaku ini. Para pecandu awalnya ingin tahu seperti apa narkoba itu, sementara para pelaku selingkuh juga ada yang ingin tahu rasanya berselingkuh. Seperti apa rasanya berdebar-debar karena selingkuh dan sebagainya.

Motivasi untuk berselingkuh maupun mencoba narkoba banyak juga kemiripannya. Misalnya mereka sama-sama meyakini bahwa narkoba dan selingkuh sama-sama dianggap bisa mengatasi masalah, membuat suasana pertemuan sosial lebih menyenangkan, dan dapat mengurangi emosi negatif.

Adanya peningkatan karier juga menggambarkan kemiripan di antara dua hal ini. Mereka tidak pernah tahu bahwa sudah berjalan jauh dan tahu-tahu sudah berada dalam situasi yang pada awalnya tidak mereka inginkan. Toleransi tubuh yang meningkat pada pengguna narkoba dan kebutaan nurani pelaku selingkuh yang makin lama semakin parah membuat “karier” di bidang ini cepat menanjak.

Dalam tulisan saya yang lalu, ciri-ciri pengguna narkoba dikenal istilah tiga 'ong' yaitu: bengong, bohong, dan nyolong. Dalam perselingkuhan, perilaku bengong juga kerap muncul. Pandangan menerawang memikirkan selingkuhannya atau perasaan sakau (nagih) pun timbul karena sudah berhari-hari tidak ketemu. Dalam narkoba disebut “relapse”, dan buat yang jatuh cinta itu namanya kangen.

Mereka juga sering bohong. Pulang malam dengan alasan pekerjaan mengharuskan lembur, padahal kerja 'ekstra' di tempat lain. Mengatakan kepada pasangan bahwa yang baru telepon adalah teman kantor padahal 'teman tapi mesra'-nya.

Mereka juga mulai suka nyolong. Yang dicolong adalah waktu bersama istri dan keluarganya, atau mungkin waktu kantor, ataupun waktu beribadah. Ada juga yang nyolong jatah uang rumah tangga, nyolong pulsa, dsb.

Salah satu faktor risiko dalam penyalahgunaan narkoba adalah suasana rumah yang kurang memiliki relasi yang hangat. Risiko yang sama juga dialami oleh calon-calon pelaku selingkuh. Rumah tangga yang tidak hangat, terlalu rutin dan monoton bisa jadi berkontribusi terhadap perilaku berselingkuh.

Faktor pencegah utama dalam penyalahgunaan narkoba adalah perasaan takut berdosa. Setidaknya ini yang disampaikan sebagian besar remaja yang diriset. Sementara itu banyak orang yakin bahwa benteng terakhir dari perselingkuhan adalah pegangan moral setiap orang. Proses kembalinya pelaku selingkuh maupun pecandu ke dalam habitat awalnya juga bukan hal yang mudah. Penolakan, tidak adanya kepercayaan merupakan konsekuensi logis yang akan muncul dalam situasi itu. Penerimaan keberadaan mantan pecandu dan mantan pelaku selingkuh juga bukan sebuah proses yang pendek.

Dari gambaran ini tampak ada beberapa kesamaan antara narkoba dan selingkuh. Jika mau ditarik sebuah benang merah yang kasar sekali, bisa dikatakan bahwa selingkuh dan narkoba pada hakikatnya adalah sama-sama sebuah penyimpangan dari kewajaran. Paenyalahgunaan narkoba adalah penyimpangan terhadap indahnya kehidupan ini. Sementara itu perselingkuhan adalah penyimpangan dari lantangnya komitmen bersama.

Penyimpangan ini sama-sama akan membawa sejumlah konsekuensi, dari yang ringan hingga yang berat. Jika sudah telanjur terjadi, mari ditanggung konsekuensinya. Jika belum, mari dicegah sejak dini.

Ada sedikit rasa ingin tahu, apa pendapat sidang pembaca bila pengguna narkoba adalah sekaligus juga pelaku selingkuh?

Sumber : Kick Andy

www.kickandy.com






Friday

45 Juta Anak Bangsa Terancam Bahaya Narkoba

By: Burhanuddin
Email : ylkpi_ob@yahoo.co.id
Web : http://cegahnarkoba.blogspot.com


Peredaran gelap narkotika, psikotropika dan bahan adiktif ( narkoba ), terus menghantui masyarakat kita. Terlebih bagi orang tua yang memiliki putra-putri yang berstatus siswa dan mahasiswa, perasaan cemas, takut dan khawatir selalu menganggu pikiran mereka.

Berita Narkoba
Setiap hari media cetak dan elektronik menyajikan berita tentang narkoba. Penangkapan pengedar kelas teri sampai bandar besar hampir tiap hari dipertontonkan. Demikian pula penangkapan para pemakai terus menerus dipublikasikan. Mulai dari anak jalanan, pelajar, mahasiswa, sampai artis dan pejabat, selalu menambah kecemasan orang tua. Jangan-jangan besok atau lusa giliran anak mereka yang tertangkap.

Bencana Keluarga
Kecemasan yang mendalam, seharusnya bukan karena takut ditangkap petugas. Yang harus lebih ditakutkan apabila putra-putri tercinta sudah menjadi pengguna alias pemakai. Karena apabila di antara anggota keluarga ada yang sudah menjadi pemakai narkoba, maka bencana keluarga sudah datang. Sejak itu beban moril dan materil akan semakin berat.

Pengtahuan Tentang Bahaya Narkoba
Bangsa kita, berdasrkan data yang ada di Depdiknas memiliki kurang lebih 45 juta pelajar dan mahasiswa yang harus dilindungi dan dibekali pengetahuan tentang seluk-beluk narkoba. Mereka harus diberi pengetahuan tentang narkoba serta bahayanya bagi penyalahguna. Mereka tidak cukup hanya dijejali dengan slogan-slogan anti dan bahaya narkoba. Mereka harus diberi pengetahuan agar bisa memahami dan menjelaskan slogan yang berbunyi : Say No...to Drug, Narkoba pintu masuk HIV / Aids. Jangan dibiarkan mereka pandai meneriakan slogan tanpa memahami alasannya.

Masa depan Negeri
Di tangan mereka kelak negeri ini berada. Bagaimana nasib negeri ini kalau berada di tangan pecandu narkoba. Adalah kewajiban kita membimbing mereka agar sejak dini mereka sudah mampu nenolak narkoba

Butuh Dana Besar
Kendala menghadang manakala kita mulai menghitung betapa besar dana yang dibutuhkan untuk memberikan penyuluhan atau membagi gratis buku atau buklet kepada 45 juta jiwa pelajar dan mahasisiwa yang tersebar di tiga puluh lebih provinsi. Apapun bentuk penyuluhan itu, misalkan mereka diberi buku panduan secara gratis, dengan biaya x rupiah per buku, maka dibutuhkan dana milyaran rupiah. Ditambah lagi biaya pengadaan buku tahun-tahun berikutnya, karena penyuluhan itu harus berkelanjutan, sedikitnya sekali dalam setahun, idealnya dalam setahun mereka menerima dua kali, agar terus ada penyegaran dan pengayaan pengetahuan

Bersama Kita Bisa
Suatu ungkapan terkadang memberi suatu inspirasi dan membangkitkan kekuatan yang dahsyat. Misalnya kita ungkapkan " Bersama Kita Bisa " yakin akan bisa, betapa tidak, kita memiliki potensi yang luar biasa. Coba kita hitung berapa jumlah perusahaan daerah dan BUMN.
Berapa ribu pula perusahaan swasta nasional yang kita yakini akan memberikan dukungan sponsorship. Sekarang tinggal bagaimana mengkomunikasikannya agar potential sponsor bisa perperan dalam misi menyelamtkan anak bangsa ini. Mari kita galang kerjasama dengan LEMBAGA KERJASAMA PEDULI INDONESIA.

Wednesday

Presiden SBY Bapak Anti Narkoba

JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akan diberi penghargaan sebagai Bapak Anti Narkotika Indonesia oleh organisasi kemasyarakatan Gerakan Anti Narkoba Nasional (Gannas).Pemberian penghargaan itu bertepatan dengan peristiwa "Pencanangan Kembali Fatwa Haram MUI 1976 tentang Narkoba" yang akan dilakukan pada 28 Februari 2009.

"Penghargaan itu diberikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait dengan dedikasi dan kesungguhan beliau dalam pemberantasan narkotika di tanah air," kata Ketua Umum Gannas, I Nyoman Adi Feri, di Jakarta, Kamis.

Selain itu, kata dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan tokoh di Indonesia. "Untuk memberantas peredaran narkotika itu, dibutuhkan seorang tokoh," katanya.

Di bagian lain, ia juga mengatakan Gannas mencanangkan kampanye demi mewujudkan Indonesia bebas narkoba pada 2009.Dalam acara pada 28 Februari 2009, Gannas mengajak seluruh umat muslim bersama ormas Islam dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk bersama-sama Pencanangan Kembali Fatwa MUI 1976 tentang Narkoba.

Dasar digelarnya acara itu, tidak lain dengan keputusan Fatwa MUI tertanggal 10 Februari 1976 yang menyatakan haram pada penggunaan narkoba.Dikatakan, peredaran narkoba di tanah air masih saja marak dengan bertambahnya para pemakai narkoba dari kalangan orang dewasa, remaja bahkan anak-anak."Karena itu, diperlukannya perhatian dan langkah yang lebih serius dan intensif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan akan bahaya dari peredaran narkoba," katanya.ant/kp

_______________

Sumber: Republika 08 Januari 2009 www.republika.co.id

Youth& Drugs Abuse

From : UNODC

More people are abusing drugs today than in any other time in history, and many of those people are youth. The connection between youth and drug abuse raises several questions, like: Why are young people at risk of drug abuse? Why do young people use drugs? What is wrong with doing drugs when people have been doing them for centuries? We will try and answer some of these questions, but we need to start with the basics?
What are Drugs?

Understanding what drugs are is fundamental to understanding their potential abuse.

A psychoactive substance is something that people take to change the way they feel, think or behave. Some of these substances are called drugs, and others, like alcohol and tobacco, are considered dangerous but are not called drugs. The term drugs also covers a number of substances that must be used under medical supervision to treat illnesses.

For our purposes then, we will talk about drugs as those man-made or naturally occurring substances used without medical supervision basically to change the way a person feels, thinks or behaves so that they "can have fun."

In the past, most drugs were made from plants. That is, plants were grown and then converted into drugs such as coca paste, opium and marijuana. Over the years, these crude products were further processed to yield drugs like cocaine and heroin, and finally, in the 20th century, people found out how to make drugs from chemicals. These are called man-made, or synthetic, drugs and include speed, ecstasy, LSD, etc. These were initially manufactured for largely experimental reasons and only later were used for recreational purposes. Now, however, with the increased size and scope of the drug trade, people set out to invent drugs especially for recreational human consumption.

Designer drug cocktails appear and disappear with astonishing regularity. For the first time in human history, a whole industrial complex creates and produces drugs that are meant to be used outside and in defiance of social conventions for the sole purpose of ?having fun.?

What's Wrong with Drug Abuse?
Substance abuse has many negative physiological health effects, ranging from minor issues like digestion problems or respiratory infections, to potentially fatal diseases, like AIDS and hepatitis C. Of course, the effects depend on the drug and on the amount, method and frequency of use. Some drugs are very addictive, like heroin, while others are less so. But the upshot is that regular drug abuse or sustained exposure to a drug - even for a short period of time - can cause physiological dependence, which means that when the person stops taking drugs, he/she experiences physical withdrawal symptoms and a craving for the drug.

Drug abuse also causes brain damage. Again, depending on the drug, the strength and character of this damage varies. But one thing is clear, drug abuse affects the way the brain functions and alters its responses to the world. That is what psychoactive means, after all, something that acts on your brain. How drug abuse will affect your behaviour, actions, feelings and motivations is unpredictable. By meddling in the natural ways the brain functions, abusers exposes themselves to risks they may not even have imagined.

Finally, drug abuse damages the ability of people to act as free and conscious beings, capable of taking action to fulfill their needs. How free drug abusers are when they have no control over their actions or reactions is debatable. What is unarguable is that by giving in to bio-chemical processes that are deviant, a drug abuser loses what makes humans admirable and unique.

Jakarta Tidak Bersahabat

By : Erick Rangga

Jakarta saat ini sudah tidak bersahabat, banyaknya kendaraan menjadikan Jakarta kota yang penuh dengan polusi. Buruknya penataan kota sehingga banyak pembagunan gedung-gedung bertingkat tinggi yang sembarangan.

Tidak adanya pembatasan dalam produksi kendaraan baru, juga tidak dibatasinya umur kendaraan yang menyebabkan Jakarta penuh dengan kendaraan. Pemerintah, baik kota ataupun negara juga tidak terlihat kerjasamanya dalam mengatur pembatasan kendaraan ini.

Mengatasi Keresahan


''Yang menyebabkan timbulnya huru-hara dalam hati sanubari manusia itu adalah dosa-dosa yang dilakukan.'' (Hadis Rasulullah saw). Dalam menjalani kehidupan di zaman yang serba modern sekarang ini, tidak sedikit manusia yang sering merasa gelisah dan resah. Sikap dan perasaan itu boleh jadi diakibatkan oleh banyaknya perbuatan dosa dan durhaka kepada Allah swt. Begitulah Rasulullah saw melalui sabdanya memberi petunjuk. Mengarungi kehidupan modern tanpa diimbangi dengan iman yang kuat, tidak jarang mendorong seseorang dengan mudah melakukan perbuatan-perbuatan yang negatif. Tanpa bekal iman yang mantap, seseorang dengan mudah terbawa dan tergoda oleh arus kebudayaan yang bertentangan dengan ajaran Islam, sehingga akan mengakibatkan hidupnya tidak tenteram dan hatinya selalu gelisah. Dalam kaitan ini, Allah swt telah menjelaskan, ''Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah serta kikir. Apabila ditimpa kesusahan, ia gelisah.'' (QS Al-Ma'arij: 19-20).

Bila keresahan hidup ini dibiarkan terus menerus, maka akan mempengaruhi kesehatan jasmani dan mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan. Tidak sedikit pasien yang datang ke dokter untuk berobat karena merasa dirinya sakit, padahal setelah diperiksa ternyata tidak ditemukan adanya suatu penyakit. Sebenarnya, penyakit yang dideritanya itu bukan penyakit jasmani, melainkan suatu penyakit rohani yang mengganggu perasaan hati dan pikirannya.

Dalam kaitan ini, Rasulullah saw telah memberi petunjuk. Kata Beliau, ''Sesungguh Allah tidak akan menurunkan sesuatu penyakit melainkan menurunkan pula obatnya, maka berobatlah.'' (HR An-Nasaai). Obat yang terbaik untuk mengatasi keresahan hidup ialah dengan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt. Melaksanakan segala titah dan perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya, menjalankan ibadah dengan tertib dan baik, serta memperbanyak amal saleh dan selalu mengingat (zikir) Allah swt. Allah berfirman, ''Orang-orang yang beriman, hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah (zikrullah). Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati merasa tenteram.'' (QS Al-Ra'd: 28).

Dalam ayat tadi, Allah menjelaskan bahwa orang yang mendapat tuntunan-Nya adalah orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram karena selalu mengingat Allah. Mereka tidak merasa gelisah dan tidak pula merasa takut. Semoga perbuatan dan perilaku kita senantiasa dihiasi iman yang kuat. Dengan demikian, kita tidak akan pernah mudah tergoda dengan bujuk rayu kehidupan modern yang nisbi ini, yang hanya bertujuan untuk mencelakakan dan menjerumuskan kita ke dalam penyesalan. - ah

________________________________________
Disampaikan oleh LKPI dari Hikmah Republika.
Semoga bermamfaat

Sasaran Sosialisasi Bahaya Narkoba



Mereka anak-anak kita









Galeri foto anak bangsa kita
Mereka harus dilindungi dan diselamatkan dari ancaman bahaya narkoba. Kelak negeri ini ada di tangan mereka

Lembaga Kerjasama Peduli Indonesia ( LKPI ) sangat peduli dengan keselamatan anak bangsa yang berjumlah tidak kurang dari 45 juta jiwa. Mereka duduk di bangku pendidikan Sekolah Dasar, SMP, SMA(U) Akademi dan Perguruan Tinggi, dan sebagian di Pesantren.

Mereka yang berusia 8-24 tahun sangat rentan terhadap ajakan, pengaruh atau paksaan dari kawan, kelompok dan lingungannya, sehingga mereka sejak dini harus dibekali pengetahuan tentang narkoba dan bahayanya bila disalahgunakan. Mereka harus menerima pengetahuan itu dari berbagai sumber, antara lain dari orang tua / keluarga, sahabat, lingkungan tempat tinggal, sekolah, madrasah, pesantren, kampus, organisasi dan sebagainya.

Kelemahan yang dialami sampai saat ini adalah sangat minimnya materi penyuluhan, sehingga para pihak yang punya kepedulian terhadap bahaya narkoba, kurang memahami materi, pengetahuan ataupun keterampilan yang diperlukan guna memberikan penerangan atau penyuluhan tentang narkoba dan berbagai aspeknya.

Menyadari kelemahan di atas Tim LKPI sejak tahun 2003 telah banyak melakukan observasi dan analisa tentang perlunya sosialisai bahaya narkoba secara nasional, terencana dan berkelanjutan, sehingga untuk jangka panjang hasilnya akan dapat diliha secara bertahap. Usaha ini tidak berarti mengecilkan arti sosialisasi door to door atau individual. Cara ini tetap efektif
untuk jumlah peserta tertentu.

Mengingat demikian meluasnya peredaran narkotika dari mulai tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, merata tiap daerah pedesaan dan perkotaan, tersedianya bermacam jenis narkoba dengan harga murah, dan mudah mendapatkannya, menjadi pendorong perlunya sosialisasi masal untuk melindungi dan menyelamatkan anak bangsa yang kelak akan menentukan nasib bangsa di kemudian hari.

Sosialisasi secara nasional dan massal ini tentu saja memerlukan kerja keras dan biaya sangat besar. Kita bukan bangsa penakut sebelum melakukan, bahkan kita bangsa yang kreatif. Yakinlah kita bisa melakukannya asal kemauan kita kuat dan kompak. Ada pepatah yang sudah
dikenal umum : " Ada kemauan, pasti ada jalan. There is a will, there is a way ".

Monday

DRUG ABUSE PREVENTION AND THE GLOBAL YOUTH NETWORK ( click here )


Dengan mengklik judul di atas anda akan memasuki situs milik PBB atau UN yaitu United Nations Office On Drugs and Crime. Pada situs tersebut anda bisa menelaah berbagai topic yang berkaitan dengan drugs atau Narkoba internasional antara lain dapat ditemukan pada topic Illicit Drugs

  • Youth & Drugs
  • What are Drugs
  • What's wrong with Drug Abuse
When people have been using drugs for centuries, what is wrong with occasional drugs use ?
  • Drug trends
  • Recent drug trends
Semoga bermanfaat. Topic lain dari sumber yang sama menyusul di bagian lain.