CEGAH NARKOBA & HIV/AIDS

PREVENTING DRUGS ABUSE & HIV/AIDS
By : LKPI Foundation

Selamatkan 45 juta Anak Bangsa Dari Penyalahgunaan NARKOBA dan HIV/AIDS

S
ebuah bangsa akan hancur, jika generasi mudanya rusak. Generasi muda akan rusak, jika kita tidak mampu melakukan pengasuhan dan bimbingan dalam aspek spritual, nilai dan prilaku keagamaan yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu kita berkewajiban untuk memberikan perlindungan dan menyelamatkan mereka dari hal-hal yang buruk antara lain dari bahaya penyalahgunaan narkoba.


Sejak dini generasi muda harus diberi pengetahuan tentang bahaya narkoba, sehingga mereka memiliki kemampuan menolak apabila diajak atau ditawari narkoba.

Negeri kita Indonesia pada saat ini memiliki tidak kurang dari 45 juta anak bangsa yang duduk di bangku pendidikan mulai Sekolah Dasar, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Kelak
negeri ini akan berada di tangan mereka. SAVE YOUTH sebelum terlambat.

Saturday

HIV /AIDS Serang Ibu dan Anak



HIV/AIDS SERANG IBU DAN ANAK

Sabtu, 31 Januari 2009 - 23:05 wib

SURABAYA - Virus HIV/AIDS di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, ditengarai telah merambah hingga kelompok resiko tidak langsung (RSTL) seperti ibu rumah tangga dan anak-anak.

Program manajer Yayasan Media Surabaya Ian Sujianto memastikan, fenomena itu menyebabkan beberapa wanita yang suaminya bekerja di sektor pelabuhan, menderita infeksi menular seksual (IMS). Hal itu ditandai dengan munculnya bintik merah dan nanah pada sekitar kemaluan.

"Beberapa kelompok dampingan kami saat ini berlatar belakang ibu rumah tangga. Kuat dugaan mereka tertular dari suami yang sebagai pelayar karena dia juga mengalami IMS," ujar Ian Sujianto tanpa menyebut identitas spesifik penderita yang dimaksud.

Menurut data Yayasan Media jumlah pengidap memang belum banyak. Tapi, mereka adalah kelompok penderita tidak langsung (RSTL), dia berani memastikan ancaman HIV/AIDS di kawasan pelabuhan sudah masuk kategori bahaya serius. "Kasus di pelabuhan Gresik lebih parah lagi. Di sana penularan HIV/AIDS sudah mengenai suami-istri dan anak sekaligus," ungkapnya.

Ian meyakini, kasus di pelabuhan tak lebih baik. "Bisa jadi lebih parah. Karena disini adalah pelabuhan besar dengan akses dan aktivitas transaksi seksual lebih tinggi," tegasnya.

"Masalahnya yang berhasil kami jangkau baru sebagian saja. Tingginya mobilitas kelompok resiko tinggi serta terbatasnya waktu operasional klinik sering menjadi kendala," pungkasnya.

Seorang staf senior Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Perak mengatakan satu-satunya cara mencegah epidemic HIV/AIDS di pelabuhan adalah dengan memperluas distribusi kondom di kalangan kelompok high risk man (HRM) pelabuhan. (Destyan Soejarwoko/Sindo/teb)
Share
Berita Terkait: HIV/Aids

* Adpel Tanjung Perak Disentil Soal HIV/AIDS
* Empat Balita di Sukabumi Positif HIV
* Dede Yusuf Ajak Warga Jabar perangi HIV/AIDS
* 2.800 Warga Kota Surabaya Berstatus ODHA
* 200 Sopir Angkutan di Tasikmalaya Dites HIV/AIDS
* Klinik Penjual Heroin Akan Dibangun di Tangerang
* Mobil Klinik di Tanjung Perak Surabaya Terbatas

Source :okezone

No comments:

Post a Comment