CEGAH NARKOBA & HIV/AIDS

PREVENTING DRUGS ABUSE & HIV/AIDS
By : LKPI Foundation

Selamatkan 45 juta Anak Bangsa Dari Penyalahgunaan NARKOBA dan HIV/AIDS

S
ebuah bangsa akan hancur, jika generasi mudanya rusak. Generasi muda akan rusak, jika kita tidak mampu melakukan pengasuhan dan bimbingan dalam aspek spritual, nilai dan prilaku keagamaan yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu kita berkewajiban untuk memberikan perlindungan dan menyelamatkan mereka dari hal-hal yang buruk antara lain dari bahaya penyalahgunaan narkoba.


Sejak dini generasi muda harus diberi pengetahuan tentang bahaya narkoba, sehingga mereka memiliki kemampuan menolak apabila diajak atau ditawari narkoba.

Negeri kita Indonesia pada saat ini memiliki tidak kurang dari 45 juta anak bangsa yang duduk di bangku pendidikan mulai Sekolah Dasar, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Kelak
negeri ini akan berada di tangan mereka. SAVE YOUTH sebelum terlambat.

Friday

45 Juta Anak Bangsa Terancam Bahaya Narkoba

By: Burhanuddin
Email : ylkpi_ob@yahoo.co.id
Web : http://cegahnarkoba.blogspot.com


Peredaran gelap narkotika, psikotropika dan bahan adiktif ( narkoba ), terus menghantui masyarakat kita. Terlebih bagi orang tua yang memiliki putra-putri yang berstatus siswa dan mahasiswa, perasaan cemas, takut dan khawatir selalu menganggu pikiran mereka.

Berita Narkoba
Setiap hari media cetak dan elektronik menyajikan berita tentang narkoba. Penangkapan pengedar kelas teri sampai bandar besar hampir tiap hari dipertontonkan. Demikian pula penangkapan para pemakai terus menerus dipublikasikan. Mulai dari anak jalanan, pelajar, mahasiswa, sampai artis dan pejabat, selalu menambah kecemasan orang tua. Jangan-jangan besok atau lusa giliran anak mereka yang tertangkap.

Bencana Keluarga
Kecemasan yang mendalam, seharusnya bukan karena takut ditangkap petugas. Yang harus lebih ditakutkan apabila putra-putri tercinta sudah menjadi pengguna alias pemakai. Karena apabila di antara anggota keluarga ada yang sudah menjadi pemakai narkoba, maka bencana keluarga sudah datang. Sejak itu beban moril dan materil akan semakin berat.

Pengtahuan Tentang Bahaya Narkoba
Bangsa kita, berdasrkan data yang ada di Depdiknas memiliki kurang lebih 45 juta pelajar dan mahasiswa yang harus dilindungi dan dibekali pengetahuan tentang seluk-beluk narkoba. Mereka harus diberi pengetahuan tentang narkoba serta bahayanya bagi penyalahguna. Mereka tidak cukup hanya dijejali dengan slogan-slogan anti dan bahaya narkoba. Mereka harus diberi pengetahuan agar bisa memahami dan menjelaskan slogan yang berbunyi : Say No...to Drug, Narkoba pintu masuk HIV / Aids. Jangan dibiarkan mereka pandai meneriakan slogan tanpa memahami alasannya.

Masa depan Negeri
Di tangan mereka kelak negeri ini berada. Bagaimana nasib negeri ini kalau berada di tangan pecandu narkoba. Adalah kewajiban kita membimbing mereka agar sejak dini mereka sudah mampu nenolak narkoba

Butuh Dana Besar
Kendala menghadang manakala kita mulai menghitung betapa besar dana yang dibutuhkan untuk memberikan penyuluhan atau membagi gratis buku atau buklet kepada 45 juta jiwa pelajar dan mahasisiwa yang tersebar di tiga puluh lebih provinsi. Apapun bentuk penyuluhan itu, misalkan mereka diberi buku panduan secara gratis, dengan biaya x rupiah per buku, maka dibutuhkan dana milyaran rupiah. Ditambah lagi biaya pengadaan buku tahun-tahun berikutnya, karena penyuluhan itu harus berkelanjutan, sedikitnya sekali dalam setahun, idealnya dalam setahun mereka menerima dua kali, agar terus ada penyegaran dan pengayaan pengetahuan

Bersama Kita Bisa
Suatu ungkapan terkadang memberi suatu inspirasi dan membangkitkan kekuatan yang dahsyat. Misalnya kita ungkapkan " Bersama Kita Bisa " yakin akan bisa, betapa tidak, kita memiliki potensi yang luar biasa. Coba kita hitung berapa jumlah perusahaan daerah dan BUMN.
Berapa ribu pula perusahaan swasta nasional yang kita yakini akan memberikan dukungan sponsorship. Sekarang tinggal bagaimana mengkomunikasikannya agar potential sponsor bisa perperan dalam misi menyelamtkan anak bangsa ini. Mari kita galang kerjasama dengan LEMBAGA KERJASAMA PEDULI INDONESIA.

No comments:

Post a Comment